Rabu, 07 April 2010

Menunggu pagi

07 April 2010
01:26

Inginku pejamkan mata ini tak tahu kenapa sangat-sangat sulit untuk kulakukan. Kulakukan kewajibanMU agar hati dan pikiranku bisa tenang dan segera bisa terpejamkan mata ini,tetapi ternyata semakin sulit untuk aku lakukan. Kubuka pintu kamarku,kurasakan semilir angin yang kurang baik menurut orang tua dulu. Kulihat hitamnya langit dihiasi bintang-bintang kecil yang begitu mempesona untuk kunikmati. Kuambil buku dan kutorehkan tinta menjadi sebuah karya.
Semakin dingin angin menerpaku, semakin larut waktu yang kurasakan dan semakin dekat pagi yang aku tunggu. Setiap malam setiap hari kuberdoa kepadaMU. Agar aku bisa bangun di waktu pagi hari sebelum seruanMU memanggilku untuk mengingatkan aku akan sebuah kewajibanMU, tetapi kenapa dalam akhir-akhir ini aku sering terlambat dan bahkan tidak aku lakukan kewajiban itu, dan aku sangat-sangat malu kepada diri ini, malu kepada seseorang yang pernah meningatkan aku bahwa jangan pernah kamu tidak melakukan itu ( jamaah kemasjid maksudnya ), tetapi akan lebih malu lagi aku kepadaMU ya TUHANKU. Aku malu akan ketidak sempurnaan ibadah ini, padahal aku mengaku beriman kepadaMU tetapi melakukan perintahMU saja aku masih belum sepenuhnya bisa. Tidak ……., aku tidak boleh menyerah sampai disini, karena aku di anugerahi sebuah otak untuk berfikir dan aku tidak mau menyia-nyiakan itu. Aku akan terus berjuang dan berusaha untuk melakukanya, ya aku harus bisa kalaau orang lain bisa aku juga harus bisa melakukanya.
Mulai malam ini aku akan menunggu pagi. Menunggu datangnya pagi karena panggilanMU, karena seruan-seruan itu ingin aku perdengarkan lagi seperti waktu itu karena seruan itu bisa membuat hati dan pikiran ini menjadi sedikit lebih tenang, damai, dan tertib. Masih banyak orang-orang yang membutuhkan tutunanMu, salah satunya aku. Karena aku ingin dimasukan dari golongan orang-orang yang mau berfikir, bersabar, taat, dan beriman.
Lelahnya hati dan pikiran ini mulai mempengaruhi lelahnya mata ini. Ya TUHAN aku ingin engkau memberikan aku kekuatan agar aku bisa melawan ini semua.tak terasa kumulai lagi menorehkan tinta ini setelah tadi ada seseorang yang membangunkan aku. Ya ayahku, ayah yang terbaik buat aku, buat keluarga kami. Meskipun berat mata ini untuk terbuka, aku paksa tetap berjalan menuju tempat ibadah yang kami lakukan untuk jamaah. Kadang aku berfikir seperti mayat yang berjalan karena dengan mata yang terkadang masih tertutup aku bisa juga sampai ke tempat itu. Sangat aneh menurut aku, tetapi ini nyata aku lakukan tidak hanya sekali dua kali.
Terima kasih TUHAN karena engkau betul-betul memberikan aku kekuatan untuk menunggu pagiMU dan engkau telah menuntunku di jalanMU. Dan aku akan terus memperthankan dan berusaha agar tetap seperti itu atau akan lebih dari itu. Aku tidak berani berjanji tetapi aku akan berusaha, berdoa, dan melakukanya. Karena aku tidak berani memberikan janji palsuku ini kepada orang lain apa lagi kepadaMU. Maka dengan sangat amat rendah hati serta kurangnya ilmuku ini terutama di bidang agamaMU ini, aku mohon tuntunlah aku ya TUHANku. Dan semoga engkau selalu menjagaku, menjaga keluargaku, saudara-saudaraku, sahabat-sahabatku, teman-temanku, dan menjaga orang-orang di sekelilingku yang aku sayangi.
Tidak lupa pula aku ucapkan kepadamu, seseorang yang selalu mensupport aku adek kamu sangat berperan penting kapadaku, aku ingin suatu saat nanti kita bertemu di tempat yang paling indah. Adek jujur aku menginginkanmu, aku masih membutuhkanmu dan aku ingin menghabiskan sisa waktuku bersamamu, Aku ingin engkau menjadi istri pertama dan terakhirku. Aku ingin kau menjadi ibu dari anak-anaku. Aku ingin meminangmu dengan hamdalah karena aku mencintaimu bukan karena apa yang ada dalam dirimu, tetapi aku mencintaimu karena agamaMU. Semoga TUHAN memberikan izinNYA kepada kita karena aku ingin bersungguh-sungguh kepadamu. Semoga TUHAN mendengar dan mengabulkan do’a ku ini amin3x ya robbal allamin..



OYON
07 April 2010
05:29

1 komentar:

Ucup mengatakan...

test

Posting Komentar